Senin, 19 Mei 2014

Hakekat Pendidikan Islam dalam kurikulum 2013

Pendidikan adalah gerbang menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-hal terkecil hingga hal-hal terbesar yang normalnya akan dilewati oleh setiap manusia. Pendidikan adalah bekal untuk mengejar semua yang ditargetkan oleh seseorang dalam kehidupannya, sehingga tanpa pendidikan, maka logikanya semua yang diimpikannya akan menjadi sangat sulit untuk dapat diwujudkan.

Faktanya, memang tidak semua orang yang berpendidikan sukses dalam perjalanan hidupnya, tetapi jika dilakukan perbandingan maka orang yang berpendidikan tetap jauh lebih banyak yang bisa mengecap kesuksesan daripada orang yang tidak pernah mengecap pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan adalah alat untuk mengembangkan diri, mental, pola pikir dan juga kualitas diri seseorang.

Jika orang yang sudah dibekali ilmu saja terbukti masih ada atau bahkan banyak yang mengalami kegagalan, lalu bagaimana dengan mereka yang tidak dibekali ilmu sama sekali? Logikanya sudah pasti mereka akan lebih kesulitan dalam mengembangkan hal-hal yang diminatinya dengan tujuan untuk mendapatkan level kehidupan yang lebih baik. Proses hidup membutuhkan teori, dan dengan pendidikanlah teori tersebut bisa didapatkan.

Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value, transfer of culture and transfer of religius yang semua ini diarahkan pada upaya untuk memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

Menurut pandangan Paulo Freire pendidikan adalah proses pengkaderan dengan hakikat tujuannya adalah pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri. Dalam konteks ajaran Islam hakikat pendidikan adalah mengembalikan nilai-nilai ilahiyah pada manusia (fitrah) dengan bimbingan Al-Quran dan As-Sunnah (Hadits) sehingga menjadi manusia berakhlakul karimah (insan kamil). Dengan demikian hakikat pendidikan adalah sangat ditentukan oleh nilai-nilai, motivasi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Islam sebagai pandangan hidup yang berlandaskan nilai-nilai ilahiyah, baik yang termuat dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Rasul diyakini mengandung kebenaran mutlak yang bersifat transedental, universal dan eternal (abadi), sehingga akidah diyakini oleh pemeluknya akan selalu sesuai dengan fitrah manusia, artinya memenuhi kebutuhan manusia kapan dan dimanapun (likulli zamanin wa makanin). Dengan demikian, karena pendidikan Islam adalah upaya normatif yang berfungsi untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia, maka harus didasarkan pada nilai-nilai tersebut di atas baik dalam menyusun teori maupun praktik pendidikan.

Pendidikan Islam secara rasional filosofis adalah bertujuan untuk membentuk al-insan al-kamil atau manusia paripurna. Pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada dua dimensi, yaitu : pertama, dimensi dialektikal horizontal. kedua, dimensi ketundukan vertical. Pada dimensi dialektikal horizontal pendidikan hendaknya dapat mengembangkan pemahaman tentang kehidupan konkrit yang terkait dengan diri, sesama manusia, dan alam semesta. Sedangkan pada dimensi kedua, pendidikan sains dan teknologi selain menjadi alat untuk memanfaatkan juga hendaknya menjadi jembatan dalam mencapai hubungan yang abadi dengan sang khalik.
sumber : http://kublogspot.blogspot.com/2014/02/hakikat-pendidikan-islam-dalam.html

Minggu, 18 Mei 2014

Yuk sekolah di SDIT Al Qolam, asyik loh ?

Ketika anak-anak kita selesai dari belajar di TK, banyak orang tua merasa bingung dengan pilihan sekolah mana yang baik untuk anaknya. ada beberapa hal yang biasanya menjadi bahan pertimbangan orang tua :
Pertama, sarana dan prasarana sekolah terutama bentuk fisik sekolah. kadang orang tua hanya dengan melihat gedung sekolah yang megah menjadi tertarik untuk memasukkan anaknya di sekolah tersebut.
Kedua,  Jarak tempuh tempat tinggal dengan sekolah. Jauh dekatnya letak sekolah juga menjadi pertimbangan orang tua, apa lagi bila orang tua adalah pekerja yang sibuk sehingga waktu untuk antar jemput anak di sekolah bisa menjadi masalah. 
Ketiga, kurikulum sekolah. Bagi orang tua yang sangat perhatian terhadap pendidikan anaknya tentu masalah kurikulum adalah faktor yang paling diperhatikan. 

SD Islam Terpadu Al Qolam adalah sekolah yang memadukan antara pelajaran umum (kurikulum nasional) dengan pelajaran Agama. Kurikulum yang ditawarkan SDIT Al Qolam merupakan perpaduan antara ilmu dan praktek sehingga siswa tidak hanya berilmu tapi juga beramal dengan ilmunya tersebut. pelajaran agama di rinci menjadi beberapa mata pelajaran diantaranya adalah :
1. Aqidah Akhlaq
2. Al Qur'an Hadits
3. Fikih
4. Siroh

Juga ada pelajaran Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, selain itu yang menjadi program unggulan di SDIT Al Qolam adalah Program Tahfidz, dimana siswa diharapkan mampu menghafal 3 Juz dengan rincian :
- Juz 30 dihafalkan siswa kelas 1 - 2
- Juz 29 dihafalkan siswa kelas 3 - 4
- Juz 28 dihafalkan siswa kelas 5 - 6

SDIT Al Qolam dikelolah oleh tenaga pengelola dan tenaga pengajar yang punya komitmen dan kredibilitas di bidangnya masing-masing sehingga dapat diharapkan profesional dalam melakukan tugas-tugasnya.

Demikian sekelumit tentang SDIT Al Qolam, semoga ini menjadi bahan pertimbangan bagi orang tua untuk menjadi pilihan sekolah bagi anank-anaknya, yuk sekolah di SDIT Al Qolam.